Wednesday, July 23, 2008

huaaahh...

Tadi gw tidur siang. Nyenyaaaakkk banget! Mantap de pokoknya! Terus gw mimpi....
Ceritanya kaya di bawah ini. Cuma ada beberapa bagian yang gw kurangi dan gw tambahin. Hehehe...intinya udah gw ringkas menjadi sebuah cerpen yang menarik lah!
Enjoy it!

Di suatu sore yang cerah, aku cuma duduk diam di atas padang rumput hijau yang membentang luas sambil menatap langit yang saat itu sedang cerah berawan. Aku cuma menatap langit dengan pikiran kosong sambil mendengar suara2 di sekitarku.
Aku mendengar suara kicauan burung, suara dedaunan yang tertiup angin, suara gemericik air, dan suara2 lainnya.
Sejenak aku menikmati suasana yang menenangkan seperti itu sampai akhirnya ada seseorang datang menghampiriku. Ia tersenyum nakal, seperti biasanya. Tanpa berkata sepatah katapun, ia menarik tanganku dan mengajakku pergi dari situ.
"Mau ke mana??", tanyaku spontan.
"Sstt...Udah, ikut aja! Gak usah banyak protes!", jawabnya.
Ia menyuruhku untuk segera naik ke motornya. Aku pun naik ke atas motor tanpa banyak bersuara. Ia pun segera membawaku pergi melewati kawasan perbukitan.
"Lo mau nyulik gue ke mana nih?", tanyaku lagi.
"Udah, diem aja lo, Tik! Pegangan yah! Gua mau agak ngebut soalnya", serunya.
Aku menurutinya. Kupeluk dia erat2 dan dia lalu memacu motornya lebih cepat. Tak lama kemudian ada hape dia berbunyi. Ia menepi ke sisi jalan dan mengangkat hapenya.
"Halo? .........Iya........oh, ini lagi ama Tika juga....iya, nanti ke sana kok! Ini lagi ngajak Tika juga.....oke......" dan dia mengakhiri pembicaraan.
"Kenapa pacar lo?", tanyaku.
"Hehehehe....ada deeeehhh...", jawabnya. Yah, jahil seperti biasa.
"Oke, kita lanjutkan perjalanan!", katanya lagi dan iapun memacu lagi motornya.
Aku cuma bertanya2 sepanjang perjalanan. Memikirkan semua kemungkinan yang ada. Yah, bahkan sampai hal2 yang tidak mungkin juga aku pikirkan walaupun aku segera menepisnya.
Akhirnya aku hanya menikmati perjalanan kami yang ternyata menuju ke puncak bukit. Sesampainya di puncak, ia mengajakku ke suatu tempat di mana aku bisa melihat pemandangan yang terhampar indah dari situ. Di situ aku bisa melihat hijaunya perbukitan sampai ke lautan yang luas. Entah mengapa semuanya menjadi begitu jelas dari tempat itu.
Aku melihat beberapa anak laki2 yang sedang bermain layang2. Dan aku menikmati saat2 itu sampai akhirnya orang yang mengajakku ke tempat itu mengatakan suatu hal kepadaku.
"Lo tau gak, Tik? Lo akan bisa melihat segalanya lebih jelas bila lo pergi ke tempat yang lebih tinggi. Ketika lo sedang berjalan di tengah hutan yang ada di sebelah sana (ia menunjuk suatu hutan kecil), mungkin walaupun kelihatannya hutan itu kecil dari sini, lo bisa aja tersesat. Lo bisa aja berhari2 muter2 di hutan itu ampe mati tanpa lo bisa keluar dari sana. Tapi ketika lo bisa melihat jalan keluar dari tempat yang lebih tinggi kaya sekarang ini, gua sih yakin lo akan bisa keluar dari hutan itu. Mungkin lo berpikir kalo lo gak mungkin bisa melihat lebih tinggi dan lebih jauh ketika berada di dalam hutan itu, tapi lo selalu punya Bapa yang akan menggendong lo sehingga lo bisa melihat semuanya lebih jelas dan akhirnya lo bisa keluar dari hutan itu. Ngerti kan yang gua omongin?", dia bertanya padaku.
Aku mencoba mencerna kata demi kata yang baru saja ia ucapkan. Memang benar yang dia katakan. Yeah....aku sangat mengerti.
Beberapa saat kami berbincang2 dan sempat juga bermain layang2 sampai senja tiba.
Ia kembali menarik tanganku sambil berkata,"Gua laper, Tik! Yuk!"
"Mau makan di mana??", tanyaku.
"Tenang...gua mau mengajak lo ke suatu tempat! Perjalanan masih akan berlanjut nih!", katanya.
Aku cuma menurutinya dan setelah beberapa saat kemudian kami sampai di suatu tempat.
Di situ ada banyak orang yang aku kenal yang sepertinya sedang berpesta. Berpesta untuk merayakan sesuatu.
Aku langsung pergi menemui seorang kakak yang saat itu sedang sendirian.
"Kak, ada acara apaan si nih?", tanyaku spontan.
"Lo gak tau, Tik? Ya udahlah nikmati aja dulu. Ntar lo juga tau.", katanya sambil tersenyum.
"Udah, gak usah terlalu dipikirin lah, Tik! Makan dulu gih! Ada ibab tu di sebelah sana! Enak banget tau!", katanya lagi.
"Oke, perut gua juga udah melilit nih!", kataku sambil lalu.
Aku cuma mencoba menikmati setiap detik acara itu walaupun aku masih belum mengerti acara apa itu sebenarnya. Aku menikmati makanan dan minuman yang ada sambil mengobrol dengan beberapa orang yang aku kenal. Seseorang menghampiriku. Menyapaku. Lalu menggandeng tanganku sambil mengajakku menepi dari keramaian. Kuakui ia memilih tempat yang pas untuk berbicara.
"Tik, kayanya cuma kamu yang gak tau deh...", ia memulai pembicaraan.
"Hah? Gak tau apa????", tanyaku heran. Kudengar ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.
"Gini.....pst...pst...pst...", orang itu berbisik lembut di telingaku. Aku terpaku seketika. Tidak percaya dengan apa yang baru saja aku dengar.
"Bohong....", seruku lemah.
"Ngapain aku bohong?", katanya sambil terus menggenggam tanganku.
Aku terduduk lemas di bangku yang ada di dekatku. Aku terus saja menatapnya tak percaya. Pikiranku melayang2, mencoba mencerna semuanya. Aku mengingat lagi semua kejadian tadi dan semuanya terekam jelas seperti menonton sebuah film. Mungkin aku sedang menangis saat itu. Entahlah, aku sendiri tidak tahu. Hanya kurasakan tangan seseorang menyeka air mata yang keluar begitu saja dari mataku. Kurasakan ada tangan yang memelukku erat dan aku tanpa sadar kubalas pelukan itu. Kupeluk dia seerat mungkin sambil menyandarkan kepalaku yang mulai terasa berat di bahunya.
Kupeluk dia tanpa bisa berkata apa2 lagi...

posted by Daniella Prima Mustika @ 21:19  

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home