Sunday, April 27, 2008

Abstrak

Kalau merah, mungkin itu berdarah. Mungkin berdarah karena tertusuk duri. Atau mungkin tertusuk paku. Entahlah, apa aja boleh. Boleh karena panah, samurai, tombak, atau mungkin juga karena jatuh dari lantai 100. Yah, paling2 sekarat. Lebih baik lagi kalo langsung sayonara. Gak perlu lagi menderita, kan? Hahaha.. Ekstrem sekali, tika.. Tapi gimana pun tetep aja sempat merasakan rasa sakit. Cuma bedanya yang sekarat sakitnya lama, kalo yang langsung sayonara sakitnya sekejap aja. Bedanya lagi, yang sekarat ada kemungkinan untuk sembuh tapi yang langsung sayonara bener2 'sembuh'.
Kalau merah itu darah, berarti warnanya sama seperti hati. Merah karena mengandung banyak sel darah merah. Kalau ada hati biasanya ada empedu. Kata orang2, empedu itu pahit rasanya. Tauk de bener apa gak. Aku kan belom pernah coba. Hehe..
Kalau rasanya seperti ini...rasanya ingin cepat2 pulang ke rumah de..ke tempat yang seharusnya aku berada. Hhhh...
Wew..dinginya AC kadang2 bikin masuk angin! Walaupun ada selimut.. Sambil ditemani alunan musik dan suara ribut anjing2 tetangga, suara motor2 yang seliweran, rasanya pasti ribut untuk seekor semut yang berjalan santai di dinding kamarku.
Sejenak sepi datang. Tidak ada suara sama sekali. Hanya terdengar helaan nafasku sesekali. Kuputar ulang sebuah lagu yang berjudul salut d'amour. Sebuah musik karya seorang musisi, Sir Elgar, yang dimainkan dengan gitar.
Merah..kadang aku benci merah. Tapi merah itu indah bila dipadukan dengan hitam. Mungkin itu perpaduan warna favoritku.
Hhh..aku melihat buku farmakopeku yang tergeletak di meja. Farmakope Indonesia edisi IV. Sampulnya warna merah. Beratnya..mungkin lebih berat buku itu daripada berat badanku. Hahaha.. Hiperbola!
Oh, aku ingat eric, teman aku semasa SD yang sekarang kuliah di tekim ITB. Yang aku tau dia punya pacar sekarang. Gimana kabarnya sekarang? Ngomong2 masa SD, jadi ingat seorang cowok yang pernah aku gangguin ampe dia nangis. Hahaha.. Tapi sejak saat itu kami jadi temen baik. Namanya stefanus prasetya. Anak2 biasanya panggil dia anus, tapi aku lebih suka panggil dia nus. Sayangnya setelah smp kami jadi jauh karena gak pernah sekelas. Hm.. Aku udah gak tau gimana dia sekarang. Yah, hidup terus berjalan, kan?
Kalo aku 'pulang', kira2 sapa yang akan kehilangan ya? Keluarga aku pastinya. Yang lainya?? Tauk de.. Mungkin sepupu2 aku, mungkin si kecil juga. Yang lain? Hm..mungkin mereka 'bertiga', sahabat baiku sekarang, mungkin okke n bang male juga. Kalo temen2 kampus aku..mungkin si neny yang paling histeris. Yang lainya?? Entahlah, mungkin aku cuma numpang lewat dalam hidup mereka.
Malam semakin larut. Semakin sepi. Benar2 sepi.
Well..sepertinya aku bisa tidur dengan tenang malam ini.
Dengan tenang..
Kalau ditanya ingin memimpikan siapa malam ini...aku ingin memimpikan dia. Aku ingin memimpikan seorang senpai.
Hhh..tulisan ini paling aneh, aku rasa.. Menceritakan hal2 yang aneh. Terlalu abstrak dan terlalu datar. Nyaris tanpa ekspresi..
Sudahlah, aku tidak peduli. Aku hanya ingin tidur..
God bless u, guys!

posted by Daniella Prima Mustika @ 22:25  

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home