Thursday, July 24, 2008

Ketika hasrat menulis tak kuasa dibendung lagi

mungkin mata hanya memandang apa yang kelihatan
dan banyak orang mengambil kesimpulan hanya berdasarkan apa yang kelihatan
kadang kupikir itu hanya anggapan orang2 dunia yang tidak mengerti apa2
tapi...
mungkin hati bisa merasakan lebih
merasakan semuanya jauh lebih dalam bahkan tidak dapat mengungkapkannya
siapa sih yang tahu kedalaman hati seseorang?
bukankah tidak ada selain Dia yang mengenal kita jauh lebih baik dari siapapun?
aku sendiri terus berpikir dalam2 tentang kata2 seseorang
mencoba mencari makna yang tersembunyi di dalamnya
kata2nya dalam dan menusuk jauh ke dasar hatiku
apa selama ini aku memang bersikap demikian?
kalau ya...mungkin aku salah.
aku minta maaf
aku juga manusia kan?
ini bukan kata2 pembelaan karena aku merasa tidak perlu membela diri
kalaupun aku merasa terancam dengan kata2 itu
biarin aja ia membunuhku sekalian!
kalau memang ia sedemikian bencinya kepadaku
hahaha...
mungkin dia tidak membenciku
hanya merasa tidak nyaman dengan sikapku...
aku merasa bukan remaja lagi
tapi bukan juga seorang yang merasa dirinya telah dewasa
aku sedang berada dalam masa peralihan
yah, peralihan yang kedua kali.
masa2 kedewasaanku diuji dan aku jadi merasa gagal melewati ujian ini
tapi aku juga belajar banyak
sekali lagi aku berdiam diri seolah2 takut salah untuk melakukan sesuatu
yah, aku jadi takut untuk berbuat sesuatu
mungkin lebih baik aku diam
membatu seperti patung
huaaahhh...
bukan hidup namanya kalo segalanya berjalan mulus
yah...aku menginginkannya
aku ingin bisa melakukan sesuatu untuk itu
tapi kayanya selalu salah....
aku ingin melukis semua ini dalam sebuah kanvas yang besar
dan di dalam lukisan itu ingin kuulas banyak sekali warna hitam
dan juga warna merah menyala
dengan banyak bayangan biru yang menghantui
dan sedikit sapuan warna violet
hijau pun tak ketinggalan walau mungkin hanya seulas saja
karena terlalu banyak warna hitam dan biru
aku merasa lukisan ini suram
dan warna merah yang kuulas tampak seperti darah
seolah lukisan itu tercabik-cabik
dan akhirnya berdarah
terlihat seperti sebuah potret kejadian pembunuhan di saat senja
di mana dedaunan pun nampak suram
ingin kubuang lukisan itu!
wwwwwaaaaaaaaaaaaaaaaaa
semua permainan ini membuatku semakin gila
hahahaha...
akhirnya pun aku cuma bisa tertawa
tertawa pahit!
kurasakan sesuatu menetes dari hidungku
masuk ke mulutku
rasanya aneh!
kuambil sebuah pecahan cermin di dekatku
kulihat wajahku
hidungku berdarah!
wajahku pucat!
aku ingin muntah!!
dan akupun muntah
muntah darah
kurasakan perutku panas
rasanya ingin meledak!
aaahhh...
mungkin inilah saatku
aku sudah tidak kuat lagi berdiri
dan aku terjatuh
dan sebelum akhirnya aku tidak sadarkan diri
kulihat lukisanku
kulihat lukisanku telah berubah
tidak ada warna hitam
hanya ada lukisan langit biru yang terhampar luas dengan indahnya
dengan banyak burung2 yang terbang mengangkasa
dan kulihat ada seulas cahaya yang menerobos awan2 yang putih
aku cuma tersenyum
dan

....................................

posted by Daniella Prima Mustika @ 07:59  

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home