Tuesday, April 28, 2009

An empty home

"home sweet home"

sebuah kalimat yang mungkin sering kali kita dengar dan bahkan cukup sering gue denger dalam kehidupan gue sehari2. yah,,emang kalimat yang cukup simpel tapi memiliki makna yang cukup dalam, di mana berarti rumah adalah tempat yang paling nyaman.

Gue pikir ada beberapa alasan mengapa rumah menjadi tempat yang nyaman :

1. Tempat tinggal kita dari kecil, di mana rumah menjadi saksi bisu atas pertumbuhan kita.

2. Fasilitas di dalam rumah. Jujur aja gue betah di rumah karena fasilitas internetnya. Haha..selain itu juga fasilitas kamar pribadi yg sederhana yang ber-ac yang bikin gue makin betah di kamar. Itu si 2 point terpenting gue tentang fasilitas yang bikin gue betah2 aja mendekam seharian di rumah.

3. Adanya keluarga (gue rasa ini point terpenting). Gue ada di tengah2 keluarga yang harmonis yang nyaris ga pernah berantem (kecuali gue n ade gue). Setidaknya gue merasa diterima di dalam keluarga gue dan yang pasti gue mendapatkan yang namanya p.e.r.s.e.k.u.t.u.a.n di mana ada kasih sayang dan komunikasi yang baik antar anggota keluarga.

Kalau begitu (gue mencoba menjawab pertanyaan tito yang ada di note fb okke) apa sebenarnya hubungan keluarga-persekutuan-rumah?
Gue rasa gue uda menyinggung kata2 tersebut di atas.

Mungkin ga semua di antara kita yang dilahirkan di dalam keluarga yang harmonis dan biasanya orang2 seperti itu akan cenderung mencari 'keluarga'2 lain yang bisa menerima dia (sori, no offence...tidak bermaksud menyinggung siapapun di sini). Gue gak menyalahkan kecenderungan itu kok, karena gue pikir adalah hak tiap orang untuk 'dilihat keberadaanya' alias diterima dalam suatu komunitas. Tiap orang punya hak untuk mendapatkan kasih sayang dan perlindungan. Dan dalam hal2 rohani, gereja, lembaga2 pelayanan, PAK, PMK, Rohkris, mereka punya tanggung jawab dalam membangun sebuah 'rumah' dan juga 'keluarga' (keluarga yang gue maksud adalah keluarga2 rohani pastinya).

Gue menemukan sebuah 'rumah' di rohkris-PAK70, di mana gue diterima walaupun dulu gue dianggap sebagai anak yang 'ansos' banget. Bahkan ketika gue masuk dengan status 'tika si ansos' ke dalam rohkris, gue ga dikucilkan. Gue masih inget banget ada okke, tetty, bonita yang selalu ngajakin gue ke mana2 ampe akirnya gue bener2 merasa nyaman. Mereka yang berinisiatif untuk menarik gue yang keadaanya lagi gak banget waktu itu (hahaha..mengenang masa2 indah ni..). Di PAK70 pun gue merasa nyaman dengan keberadaan 'kakak2' yang menerima gue dan dengan cara2 unik mereka, mereka membangun sebuah 'keluarga' buat gue. Semua kakak2 yg ada di PAK, adalah 'kakak2 rohani' gue, bukan sekedar teman. Karena persaudaraan yang ada sangat kentara.
Dan alasan inilah yang membuat gue kembali ke rohkris. Make rohkris a better home for all dan juga terus membangun 'keluarga2 rohani' supaya kasih n persekutuan yang pernah gue rasakan tetap ada dan terus ada.

A life goes by..
And i found my 2nd 'home'.

PMKUP is my 2nd 'home'. It's a weird 'home'. Karena seberapa nyamanya gue ada, gue gak menemukan 'kakak2 rohani' (baca : keluarga) di sini. Bangunan itu ada, tapi...kosong. Kalaupun ada gue merasa setiap anggotanya terlalu sibuk kesana kemari hingga gue merasakan hanya ada 'persekutuan2' palsu.
Pertama kali gue masuk, gue cuma diam. Diam bukan berarti tidak peduli, diam juga bukan berarti gue ga merasakan apapun.
Gue sedih...banget...sedih dan cuma diam. Tidak ingin menyalahkan siapapun, apalagi menyalahkan Tuhan. Noo!!
Dan saat ini gue cukup dalam terlibat. Cukup tau apa yang harus diperbaiki.
Yah..masalahnya hanya tidak ada 'keluarga' di dalamnya. Hanya sekumpulan orang2 itu. Damn, bahkan gue ga menemukan 1 orang aja yang bisa bener2 gue anggep sebagai 'kakak rohani' gue di situ!! Tidak terkecuali anes! Ampe mampus juga gue ga bisa anggep dia 'kakak' kaya hobert, stivo, martua, k'teni, satyo, k'nita yang ampe mati juga mereka 'kakak2' gue atopun otit, ohot, con2, ade2 kelas gue yang ampe gue mampus juga mereka tetep 'adik2' gue. Di PMK, gue cuma berusaha menjadikan k'elis yang adalah pkk gue sebagai kakak gue yang gue kasi otoritas untuk ikut 'terlibat' dalam hidup gue seperti mereka2 di PAK70. Kalo yg lainya..tunggu dulu..bangun dulu kasih mula2 itu..
Ok2..gue emang emosi..haha..
Gue menangis ketika mengingat PMKUP.
Gue menangis ketika mendengar keluhan2 orang2 tentang PMKUP.
Gue menangis untuk PMK Farmasi, Hukum, dan pusat. Owow..bukanya gue ga sayang ama ekonomi dan teknik, hanya aja beban yang dikasi ke gue bukan ke ekonomi dan teknik. Gue rasa ada k'anes n renot yang terbeban di ekonomi dan andreas yang terbeban di teknik.
Gue sedang mulai bergerak untuk membangun lagi 'keluarga' di PMK, mulai dari mereka2 yang tidak terjangkau dan bermasalah. Mulai dari orang2 terdekat gue. Mulai memberikan kasih dan hidup gue buat mereka. Memulai semuanya dari awal..
Gue gak akan biarin PMK jadi rumah yang kosong lagi..karena gimanapun juga gue sayang PMKUP

Labels: , ,

posted by Daniella Prima Mustika @ 10:01  

1 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home